Pemilu atau pemilihan umum merupakan implementasi dari partisipasi masyarakat dalam sistem demokrasi, di mana suara masyarakat akan menjadi penentu bagi siapa yang akan menduduki jabatan pemerintahan.
Indonesia telah melaksanakan pemilu sebanyak 12 kali sebagai bagian dari mekanisme pergantian pemerintahan di tingkat legislatif (Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Dewan Perwakilan Daerah) serta eksekutif (presiden dan wakil presiden).
Sejak berlakunya amendemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat melalui sebuah pemilihan umum.
Indonesia terakhir melaksanakan pemilu pada 2019. Kini, di tahun 2024 ini, masyarakat Indonesia akan kembali melangsungkan pemilihan umum pada 2024.
Pemilu 2024 menjadi hajatan besar demokrasi karena masyarakat akan memilih calon presiden, calon wakil rakyat hingga kepala daerah secara serentak.
Berikut daftar partai politik dalam pemilu di Indonesia dari masa ke masa
Pemilu 1955

Pemilu 1955 adalah tonggak sejarah penting dalam demokrasi Indonesia. Berikut adalah partai politik yang berpartisipasi:
Partai Nasional Indonesia (PNI)
Masyumi
Nahdlatul Ulama (NU)
Partai Komunis Indonesia (PKI)
Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)
Partai Kristen Indonesia (Parkindo)
Partai Katolik
Partai Sosialis Indonesia (PSI)
Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI)
Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti)
Partai Rakyat Nasional (PRN)
Partai Buruh
Gerakan Pembela Panca Sila (GPPS)
Partai Rakyat Indonesia (PRI)
Persatuan Pegawai Polisi RI (P3RI)
Murba
Baperki
Persatuan Indoenesia Raya (PIR) Wongsonegoro
Grinda
Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai)
Persatuan Daya (PD)
PIR Hazairin
Partai Politik Tarikat Islam (PPTI)
AKUI
Persatuan Rakyat Desa (PRD)
Partai Republik Indonesis Merdeka (PRIM)
Angkatan Comunis Muda (Acoma)
R. Soedjono Prawirisoedarso
dan Lain-lain
Pemilu 1971
Pada 1971, Indonesia mengalami perubahan signifikan setelah berakhirnya pemerintahan Presiden Soekarno dan Orde Lama.
Pemilu dilaksanakan pada 5 Juli 1971 untuk memilih anggota DPR dan DPRD. Kala itu, pesertanya terdiri dari 10 partai politik dan 1 organisasi masyarakat, yaitu:
Partai Katolik
Partai Syarikat Islam Indonesia
Partai Nahdlatul Ulama
Partai Muslimin Indonesia
Partai Kristen Indonesia
Partai Musyawarah Rakyat Banyak
Partai Nasional Indonesia
Partai Islam Perti
Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
Golongan Karya
Kala itu, Golkar keluar sebagai pemenang dengan mayoritas suara, diikuti oleh NU, PNI, dan Parmusi. Hasil Pemilu ini diikuti oleh Sidang Umum MPR pada Maret 1973 yang melantik Soeharto dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai presiden dan wakil presiden.
Pemilu 1977
Pemilu ketiga berlangsung pada 2 Mei 1977. Pemungutan suara dilaksanakan serentak.
Pemilu 1971 diikuti dua partai yang merupakan hasil peleburan partai politik dan satu ormas, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan fusi dari NU, Parmusi, Perti, dan PSII.
Lalu, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan fusi dari PNI, Parkindo, Partai Katolik, Partai IPKI, dan Partai Murba.
Di Pemilu 1977, Golkar meraih suara mayoritas diikuti oleh PPP dan PDI. Pemilu ini diikuti oleh Sidang Umum MPR yang kembali melantik Soeharto dan H. Adam Malik Batubara sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Pemilu 1982 – 1997
Dalam empat pemilu berturut-turut (1982, 1989, 1992, dan 1997), hanya ada tiga partai politik yang berpartisipasi pada pesta demokrasi di Indonesia, yaitu Golkar, PPP, dan PDI.
Golkar selalu memenangi suara terbanyak dalam empat pemilu tersebut.
Sidang Umum MPR secara berkesinambungan menetapkan Soeharto sebagai Presiden, dan wakil presiden berganti sepanjang periode tersebut dari Umar Wirahadikusumah, Sudharmono, Try Sutrisno, hingga Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie.
Pemilu tahun 1982, 1987, 1992, dan 1997 ini diikuti oleh tiga peserta pemilu:
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Golongan Karya
Partai Demokrasi Indonesia
Pemilu 1999
Pemerintahan Presiden Soeharto berakhir pada 21 Mei 1998 karena tekanan krisis ekonomi dan demonstrasi reformasi. Sebagai respons terhadap tuntutan reformasi, pemilu yang awalnya dijadwalkan pada 2002 dimajukan menjadi tahun 1999.
Pemilu pada 7 Juni 1999 menjadi tonggak sejarah sebagai pemilu pertama dalam era reformasi. Berbeda dengan pemilu sebelumnya, terdapat 48 partai yang berpartisipasi, mencerminkan keragaman warna politik.
Partai Indonesia Baru
Partai Kristen Nasional Indonesia
Partai Nasional Indonesia – Supeni
Partai Aliansi Demokrat Indonesia
Partai Kebangkitan Muslim Indonesia
Partai Ummat Islam
Partai Kebangkitan Ummat
Partai Masyumi Baru
Partai Persatuan Pembangunan
Partai Syarikat Islam Indonesia
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Partai Abul Yatama
Partai Kebangsaan Merdeka
Partai Demokrasi Kasih Bangsa
Partai Amanat Nasional
Partai Rakyat Demokratik
Partai Syarikat Islam Indonesia 1905
Partai Katolik Demokrat
Partai Pilihan Rakyat
Partai Rakyat Indonesia
Partai Politik Islam Indonesia Masyumi
Partai Bulan Bintang
Partai Solidaritas Pekerja
Partai Keadilan
Partai Nahdlatul Ummat
Partai Nasional Indonesia – Front Marhaenis
Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
Partai Republik
Partai Islam Demokrat
Partai Nasional Indonesia – Massa Marhaen
Partai Musyawarah Rakyat Banyak
Partai Demokrasi Indonesia
Partai Golongan Karya
Partai Persatuan
Partai Kebangkitan Bangsa
Partai Uni Demokrasi Indonesia
Partai Buruh Nasional
Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong
Partai Daulat Rakyat
Partai Cinta Damai
Partai Keadilan dan Persatuan
Partai Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia
Partai Nasional Bangsa Indonesia
Partai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia
Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia
Partai Nasional Demokrat
Partai Ummat Muslimin Indonesia
Partai Pekerja Indonesia
Dari 48 partai tersebut, hanya 21 yang berhasil meraih kursi di DPR, dengan PDI-P menjadi pemenang mayoritas suara. Setelah melalui proses Sidang Umum MPR, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Soekarnoputri dari PDI-P dilantik sebagai presiden dan wakil presiden yang terpilih.
Pasangan ini kemudian digantikan oleh Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz setelah melalui Sidang Istimewa MPR RI pada 23 Juli 2001.
Pemilu 2004
Tahun 2004 mencatat sejarah baru dengan ditetapkannya, pemilihan langsung presiden dan wakil presiden oleh rakyat Indonesia.
Proses ini diawasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang baru dibentuk.
Pemilu dilaksanakan pada 5 April 2004 untuk memilih anggota DPR, DPD, dan DPRD, diikuti dengan Pemilu Presiden pada 5 Juli 2004 (putaran I) dan 20 September 2004 (putaran II).
Dalam pelaksanaannya, 24 partai politik bersaing, dan untuk pertama kalinya, diterapkan sistem electoral threshold sebesar tiga persen, berdasarkan hasil Pemilu 1999.
Partai Nasional Indonesia Marhaenisme
Partai Buruh Sosial Demokrat
Partai Bulan Bintang
Partai Merdeka
Partai Persatuan Pembangunan
Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan
Partai Perhimpunan Indonesia Baru
Partai Nasional Banteng Kemerdekaan
Partai Demokrat
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
Partai Penegak Demokrasi Indonesia
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
Partai Amanat Nasional
Partai Karya Peduli Bangsa
Partai Kebangkitan Bangsa
Partai Keadilan Sejahtera
Partai Bintang Reformasi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Partai Damai Sejahtera
Partai Golongan Karya
Partai Patriot Pancasila
Partai Sarikat Indonesia
Partai Persatuan Daerah
Partai Pelopor
DI Pemilu 2004, Golkar keluar sebagai pemenang, dan Susilo Bambang Yudhoyono serta Jusuf Kalla terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Pemilu 2009
Pemilu 2009 mengadopsi metode yang serupa dengan tahun 2004 dengan beberapa penyesuaian. Salah satu perubahan signifikan adalah penggantian electoral threshold dengan parliamentary threshold sebesar 2,5 persen
Pemilu diadakan pada 9 April 2009 untuk memilih anggota DPR, DPD, dan DPRD, dilanjutkan dengan Pemilu Presiden pada 8 Juli 2009.
Pemilu 2009 menggunakan sistem proporsional dengan daftar terbuka dan diikuti oleh 38 partai politik nasional dan enam partai politik lokal Aceh
Partai politik nasional:
Partai Hati Nurani Rakyat
Partai Karya Peduli Bangsa
Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia
Partai Peduli Rakyat Nasional
Partai Gerakan Indonesia Raya
Partai Barisan Nasional
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
Partai Keadilan Sejahtera
Partai Amanat Nasional
Partai Perjuangan Indonesia Baru
Partai Kedaulatan
Partai Persatuan Daerah
Partai Kebangkitan Bangsa
Partai Pemuda Indonesia
Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme)
Partai Demokrasi Pembaruan
Partai Karya Perjuangan
Partai Matahari Bangsa
Partai Penegak Demokrasi Indonesia
Partai Demokrasi Kebangsaan
Partai Republika Nusantara
Partai Pelopor
Partai Golongan Karya
Partai Persatuan Pembangunan
Partai Damai Sejahtera
Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia(PNBK Indonesia)
Partai Bulan Bintang
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Partai Bintang Reformasi
Partai Patriot
Partai Demokrat
Partai Kasih Demokrasi Indonesia
Partai Indonesia Sejahtera
Partai Kebangkitan Nasional Ulama
Partai Merdeka
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
Partai Sarikat Indonesia
Partai Buruh
Partai politik lokal Aceh:
Partai Aceh Aman Seujahtra
Partai Daulat Aceh
Partai Suara Independen Rakyat Aceh
Partai Rakyat Aceh
Partai Aceh
Partai Bersatu Aceh
Di Pemilu 2009, Presiden dan wakil presiden yang terpilih pada saat itu adalah Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.
Pemilu 2014
Pemilu 2014 tidak menunjukkan perbedaan mencolok dari tahun-tahun sebelumnya. Pemungutan suara dilaksanakan pada 9 April 2014 di dalam negeri dan 30 Maret hingga 6 April 2014 di luar negeri.
Pemilu Presiden diadakan dalam satu putaran pada 9 Juli 2014. Dari 12 partai yang berkompetisi, hanya 10 yang berhasil melewati parliamentary threshold sebesar 3,5 persen berdasarkan perolehan suara Pemilu 2009.
Partai politik nasional:
Partai NasDem
Partai Kebangkitan Bangsa
Partai Keadilan Sejahtera
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Partai Golongan Karya
Partai Gerakan Indonesia Raya
Partai Demokrat
Partai Amanat Nasional
Partai Persatuan Pembangunan
Partai Hati Nurani Rakyat
Partai Bulan Bintang
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
Partai politik lokal Aceh:
Partai Damai Aceh
Partai Nasional Aceh
Partai Aceh
Joko Widodo dan Jusuf Kalla terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2014.
Pemilu 2019
Pemilihan umum tahun 2019 diselenggarakan pada 17 April, diikuti oleh 14 partai politik nasional dan 4 partai politik lokal Aceh.
Partai Politik Nasional
Partai Kebangkitan Bangsa
Partai Gerakan Indonesia Raya
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Partai Golongan Karya
Partai Nasdem
Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda)
Partai Berkarya
Partai Keadilan Sejahtera
Partai Persatuan Indonesia
Partai Persatuan Pembangunan
Partai Solidaritas Indonesia
Partai Amanat Nasional
Partai Hati Nurani Rakyat
Partai Demokrat
Partai politik lokal Aceh:
Partai Aceh
Partai Suara Independen Rakyat Aceh
Partai Daerah Aceh
Partai Nanggroe Aceh
Hasilnya, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2019.
Pemilu 2024
Partai Politik Nasional
- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
- Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan)
- Partai Golongan Karya (Golkar)
- Partai NasDem
- Partai Buruh
- Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora)
- Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
- Partai Kebangkitan Nusantara (PKN)
- Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
- Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda)
- Partai Amanat Nasional (PAN)
- Partai Bulan Bintang (PBB)
- Partai Demokrat
- Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
- Partai Persatuan Indonesia (Perindo)
- Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
- Partai Ummat
Partai lokal Aceh
- Partai Nangroe Aceh (PNA)
- Partai Generasi Aceh Beusaboh Thaat dan Taqwa (Gabthat)
- Partai Darul Aceh (PDA)
- Partai Aceh
- Partai Adil Sejahtera Aceh (PAS Aceh)
- Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh (SIRA)
Di Pemilu 2024 ini, Partai mana saja yang berhasil memperoleh kursi di Senayan? dan siapa yang terpilih menjadi Presiden & Wakil Presiden? Mari kita simak bersama (*)
Referensi:
Husein, H. (2014). Pemilu Indonesia. Jakarta: Perludem.
Partai Politik Peserta Pemilu di Indonesia dari Masa ke Masa – Kompas.com
