Dikala ramadhan, tradisi yang selalu dinantikan adalah Tradisi Ngabuburit.
Ngabuburit sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut kegiatan yang dilakukan pada sore hari dalam rangka menyambut waktu berbuka puasa yakni waktu menjelang azan Magrib.
Istilah ngabuburit sebenarnya berasal dari bahasa Sunda. Menurut Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), kata ‘ngabuburit’ berasal dari kalimat ‘ngalantung ngadagoan burit’ yang artinya ‘bersantai sambil menunggu waktu sore.
Asal Usul Istilah ‘Ngabuburit’
Meski dari bahasa Sunda, ngabuburit atau mengabuburit juga sudah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Menurut KBBI, ngabuburit atau mengabuburit artinya menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan.
Seiring perkembangan zaman, ngabuburit pun menjadi tren dan tradisi tersendiri oleh masyarakat Indonesia sampai sekarang. Kegiatan ngabuburit biasa dilakukan pada saat sore hari menanti waktu buka puasa sambil menunggu azan Magrib.
Di Indonesia, Tradisi ngabuburit sangatlah beragam, yang biasa diisi dengan berbagai macam kegiatan seperti:
Berburu Takjil
Berburu takjil atau hidangan untuk berbuka puasa merupakan salah satu kegiatan yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia dari berbagai daerah saat ngabuburit. Mulai dari berkeliling kota atau lingkungan tempat tinggal untuk membeli takjil hingga berburu takjil gratis.
Selain itu, juga bisa:
- Jalan-jalan sore
- Membuat makanan dan minuman untuk berbuka puasa di rumah
- Membeli aneka makanan dan minuman (takjil)
- Mengaji